Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Advertisement

Advertisement

Hati-hati Menyimpan Sisa Oli, Jika Tak Benar Bisa Merusak Mesin dan Efek sering gonta ganti merk oli

Hati-hati Menyimpan Sisa Oli, Jika Tak Benar Bisa Merusak Mesin dan Efek sering gonta ganti merk oli-Terkadang saat kita mengganti oli, tak semuanya cukup dimasukkan ke tangki dan masih ada sisa beberapa liter. Sisa oli tersebut biasanya disimpan entah di dalam mobil ataupun di rumah dengan tujuan bisa digunakan saat nanti hendak mengganti oli lagi. Namun, menyimpan sisa oli tak bisa sembarangan pasalnya jika tak tersimpan dengan rapi saat nanti ingin digunakan bisa berakibat fatal ke mesin.

Bila oli yang berlebih tersebut tidak ditutup rapat dan terkena angin dan panas terus menerus, terlebih terkena air hujan, akibatnya akan fatal. Oli tersebut akan menjadi lumpur di mesin,” papar Shell Lubricants Technical Advisor Indonesia Shofwatuzzaki kepada wartawan di Jakarta.

Meskipun pelumas tidak memiliki tingkat oksidasi yang tinggi seperti makanan pada umumnya, Shofwatuzzaki berujar bahwa harap berhati-hati ketika melakukan penyimpanan pelumas karena sifatnya yang rawan terkontaminasi.

“Yang dikhawatirkan itu bukan pada basi atau tidak, tetapi terkontaminasi atau tidak, jadinya harus disimpan di tempat yang benar-benar tertutup. Karena udara itu kan membawa uap air, jadi jangan terlalu lama juga disimpannya, paling tidak satu atau dua bulan saja,” katanya.

“Saat pertama kali beli oli kan ada seal nya tuh yah. Itu lah yang menjaga oli dari udara, panas, dan air hujan agar tidak terkontaminasi. Apabila telah dirusak atau dibuka, otomatis si oli ini tidak memiliki pelindung lagi. Jadi rada repot nih untuk jaganya,” tambah Shofwatuzzaki.
Selain itu, harus diperhatikan pula bahwa oli disimpan dalam suhu yang sejuk, atau minimal tidak terkena sinar matahari secara langsung. Sama seperti debu dan air, saat oli terkena sinar matahari langsung, kualitasnya bisa menurun.

Beberapa sumber mengatakan bahwa jika sudah tertutup rapat, maka kandungan dalam oli tetap terjaga. Meskipun disimpan dalam waktu yang lumayan lama. Hanya saja, saat akan digunakan, maka sebaiknya dikocok atau aduk terlebih dulu agar mineral dan sintetiknya tercampur kembali.

Sebagai informasi tambahan, semua jenis oli fungsinya pada dasarnya sama, yaitu sebagai pelumas agar mesin bisa bekerja maksimal, sekaligus menjadi pendingin dan penyekat antar bagian mesin agar tidak saling bergesekan.

Efek sering gonta ganti oli beda merk

Mesin panas
Masalah yang paling umum jika oli yang kita ganti berbeda dengan oli sebelumnya yaitu mesin menjadi panas, ini bisa disebabkan karena oli baru yang kita gunakan mengandung bahan-bahan yang jika tercampur dengan bahan dari oli lama menyebabkan reaksi kimia dan memunculkan jenis bahan lain yang berdampak oli menjadi kurang baik dalam melumasi gear dan perangkat didalam mesin, akibatnya saat kendaraan digunakan gesekan yang timbul akan membuat mesin overheat.

Menimbulkan endapan atau kerak

Seperti yang sudah saya jelaskan tadi, dikhawatirkan bahan atau senyawa yang bercampur dari oli baru dan lama dapat juga menimbulkan kerak, ini bisa berbahaya jika menumpuk terlalu lama, bisa menyebabkan performa mesin menurun.lakukan flashing atau pembersihan oli lama, caranya cukup mudah namun sedikit menguras kantong, yaitu ganti oli lama dengan oli merk baru kemudian hidupkan mesin sebentar sehinggan oli baru dapat mencapai seluruh bagian mesin, setelah itu buang oli tersebut dan masukkan lagi oli yang baru agar memastikan oli lama sudah bersih sehingga mengura ngi resiko efek buruk yang ditimbulkan.
Jika dirasa memberatkan, teman-teman bisa menggunakannya dahulu beberapa km, sebaiknya kurang dari 1000km setelah itu ganti lagi olinya. Lain halnya jika efek buruk yang timbul terasa sekali saat digunakan berkendara, sebaiknya cepat-cepat ganti aja lagi.